Penghuni Lapas Kota Madiun Dites Urine
Tujuh Warga Binaan Terdeteksi Positif
Terungkapnya upaya pengiriman sabu melalui makanan lontong di Lapas Madiun, membuat Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jatim bergerak cepat. Bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jatim dan Dimarkoba Polda Jatim, BNP Jatim menggelar razia dan tes urine bagi penghuni Lapas Kota Madiun kemarin.
Dalam kegiatan yang berlangsung 3 jam tersebut, bukan hanya warga binaan tahanan dan narapidana, saja yang dites urine, tetapi juga semua petugas Lapas yang sedang bertugas saat itu.
“Total yang dites urine ada 196 orang. Terdiri dari 18 petugas dan 178 warga binaan,” tutur Kabid Penegakan Hukum BNP Jatim R Tjahjo Widodo kepada Bhirawa, Kamis (29/9) kemarin. Hasilnya diketahui sebanyak 7 orang positif menggunakan narkoba.
“Awalnya ada 8 orang, namun setelah dilakukan tes ulang ternyata hanya 7 orang yang positif,” tambahnya lagi.Lebih lanjut Tjahjo menjelaskan tes urine yang dilakukan pihaknya sebagai langkah represif untuk prefentif, maksudnya dengan intensif melakukan tes urine akan memberi efekjera sehingga tidak mencoba-coba menggunakan ataupun mengedarkan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan.
Terkait dengan hasil tes tersebut, Tjahjo berharap pihak Kanwil Kemenkum HAM Jatim dan Lapas Madiun menindaklanjutinya secara sungguh-sungguh.
“Bisa dilakukan pembinaan atau sanksi lain yang sesuai,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun Drs Djoni Priyatno, Bc.IP menjelaskan sekarang ini modus operandimemasukkannarkoba ke dalam Lapas dilakukan dengan berbagai macam cara dan canggih. Misalnya memasukkan ke dalam rokok dengan tidak mengubah bentuk aslinya, pampers, sandal yang dilubangi dan sebagainya.
“Bahkan ada yang dengan melemparnya dari luar,” tambahnya lagi. Untuk itu pihaknya berharap ada pihak yang mau membantu alat deteksi narkoba agar pemeriksaan terhadap pengunjung bisa lebih teliti. Terlihat hadir dalam kegiatan tes urine tersebut perwakilan Kanwil Kemenkum HAM Jatim Harun Sukanto dan dari Dirnarkoba Polda Jatim AKBP Dewi Safitri. (H.bhirawa 30 Sept 2011)